Pertengahan Oktober silam, saya mendapat kesempatan tersebut. Menginap di rumah sakit, pertanda kerapuhan itu juga dapat menimpa siapa saja.


Dan supaya tidak mengganggu para tetangga mereka sudah menyediakan Eardphone, seperti di kamar saya ini.
Jadi normalnya seperti di rumah sendiri, bisa menonton dunia dalam berita (Tageschau) pada waktu-waktu tertentu.
Atau bila sudah capek, alternatif lain, bisa menikmati lagu-lagu clasik lewat radio digital, sambil rileks untuk menikmati ritme hidup.
Bukan hanya itu, kepada pasien juga di izinkan mengunakan fasilitas bawaan sendiri, semuanya supaya tidak terlalu asing dari rutinitas harian. Jadi seseorang tetap saja terhubung dengan orang luar melalui email atau media lainnya.

UV-Metec (Terapi Cahaya)

Ini adalah salah satu alat terapi yang pernah saya gunakan, selama dua minggu. UV-M ini berisikan bola lampu neon 20 x 100 Watt. Artinya setara dengan 2000 Watt.
Tujuannya ialah agar kulit mendapat pencahayaan seperti matahari yang tidak saya dapatkan di eropa ini. Hahaha...
Jadi memang berbahagialah orang yang berdiam di tanah air Indonesia tercinta. Mereka tidak perlu membayar mahal cahaya matahari yang sepanjang hari di dapatkan secara cuma-cuma.
Wah....baga zui Omo Zofokho da'e Ga'a. Ohahau dodomo wa'atoroi ba da'o ero defi.
ReplyDeleteLau ba ga'a...mangandrodo...enao ba ndrefi fonada...le toroi'o sa ae ba da'o. Eluahania...le sa ae mofokho'o.