Tong Sampah

Menjadi Tong Sampah:
Dalam berkomunikasi, kemampuan mendengarkan merupakan salah satu kunci. Namun, mendengarkan bukanlah pekerjaan gampang. Karena itu sering muncul istilah, mendengarkan adalah sama dengan menjadi tong sampah.

Setiap orang memiliki tipe mendengarkan berbeda-beda.
Kalau dikelompokkan, setidaknya ada tiga tipe mendengarkan,

yakni:
1. Mendengarkan dengan mulut.
Orang dengan tipe ini ketika berbicara dengan orang lain akan segera memotong pembicaraan atau mencari sela dan langsung menerobos masuk. Orang macam ini sejatinya tidak mendengarkan melainkan ingin didengarkan.
Biasanya, ia akan bercerita tentang kehebatannya sendiri atau tidak mau kalah dari teman bicaranya.

2. Mendengarkan dengan kepala.
Orang bertipe ini akan kelihatan diam ketika rekan bicaranya berbicara.
Namun, pikirannya terus berjalan mencoba mencari jawaban-jawaban atau alasan-alasan kalau pembicaraan menyangkut dirinya.
Bisa pula mereka-reka jalan keluar atau nasihat yang mesti diberikan bila teman bicaranya mengutarakan masalah.
Atau, membuat analisis atau kesimpulan bila orang sedang mengutarakan pendapat.
Singkatnya, ia sibuk dengan dirinya sendiri agar pada saatnya nanti, ia bisa memberi jawaban memuaskan.
Orang macam ini biasanya akan menggunakan kata-kata “Kalau saya, ….”, “Mestinya, ….”, “Seharusnya, ….”.
Fokus perhatiannya hanya tertuju pada apa yang dikatakan secara verbal oleh rekan pembicaranya.

3. Mendengarkan dengan hati.
Mendengarkan dengan hati sering juga disebut empati. Orang macam ini mencoba keluar dari dirinya sendiri dan menempatkan diri seperti teman bicaranya. Fokus bukan pada apa yang dikatakan, tetapi pada pribadi orang yang berbicara.
Di sini, perasaannya lebih dominan ketimbang pikirannya dengan menunjukkan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh tertentu.
Umpamanya, menggenggam erat, menatap mata, mengangguk, bahkan memeluk tanpa banyak kata. Ia juga berusaha agar si pembicara bisa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya. Untuk bisa bertipe ini seseorang mesti penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
(Paulus Subiyanto)